Sabtu, 02 Maret 2013

APA BENER ADA YANG TAHU MASA DEPAN, LEWAT TELAPAK TANGAN ATAU LAINNYA.?


Dewasa ini tak sulit untuk mendapatkan orang-orang yang mengkomersialkan perdukunan secara terang-terangan. Para penyebar dan penabur sihir tersebut berkeliaran di mana-mana. Di pasar, stasiun, alun-alun kota, lewat sms, bahkan mereka telah merambah ke dalam dunia teknologi.

Mereka mengaku sebagai orang yang mengetahui perkara ghoib, mulai dari rezki, jodoh, nasib baik atau buruk dan dapat mengabarkan keadaan orang atau barang yang hilang, serta sebab-sebab datangnya sebagian penyakit yang menimpa pada diri seseorang, dengan hanya melihat telapak tangan orang tersebut. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, mungkinkah seseorang dapat mengetahui masa depan seorang lainnya dengan hanya melihat telapak tanga?

Sebagai contoh ada sebuah kisah, seorang wanita dengan setianya duduk bersimpuh di hadapan orang yang sedang memegang telapak tangannya. Sesekali ia menganggukkan kepalanya seperti meng-iya-kan apa yang dikatakan oleh lelaki yang berpakaian ala ustadz. Mereka berdua asyik berbicara kesana kemari seakan tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Hari berikutnya, orang yang berprofesi sebagai peramal tersebut kembali duduk di pinggir jalan yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Namun hari itu berbeda dengan hari kemarin, seorang peramal duduk seorang diri saja tanpa ada seorang yang menemaninya menjadi pasien. Terbetik dalam hati sebuah pertanyaan, apakah dia pernah memprediksikan keadaannya saat ini, hari ini, jam ini, menit ini dan detik ini? Kalau seandainya dia dapat mengetahui keadaan dirinya itu sepi tanpa pasien, mengapa dia masih saja duduk dipinggir jalan seperti orang yang menanti sesuatu yang tidak jelas…?! Padahal ia kan seorang peramal…???!
Kemudian Fenomena lainnya, disalah satu stasiun radio swasta dengan sengaja mengadakan sebuah program acara khusus untuk peramalan. Satu persatu para pendengarpun melayangkan pertanyaannya melalui layanan telepon yang disediakan dalam acara tersebut.

Hampir dari seluruh penanya yang di-tanyakan adalah seputar karir, jodoh, kesehatan dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan masa depan. Kalau diperhatikan secara seksama, solusi-solusi yang diberikan oleh sang peramal bukan suatu yang aneh. Bahkan dari sekian solusinya adalah hampir berkenaan dengan sebab akibat. Contoh, dalam masalah keuangan; si peramal berkata bahwa dia (pasien) harus menghemat dan jangan terlalu boros sebab dia akan menghadapi masa sulit. Dalam masalah karier peramal berkata; “untuk membuka usaha baru lakukanlah penelitian terlebih dahulu jangan sampai terburu-buru memastikan usaha yang akan anda geluti agar anda tidak rugi dibuatnya”. Dalam masalah kesehatan si peramal berkata; “cobalah untuk tidur yang teratur, kemudian biasakanlah lari pagi agar anda selalu merasa segar.”
Sekali lagi, mari kita perhatikan. Bukankah hal tersebut sesuatu yang lumrah saja dan hampir dipastikan setiap kita pun pasti akan mengatakan hal yang serupa jika ditanya demikian, jika diminta pendapat seputar permasalahan tersebut. Sebenarnya seorang yang sedang diramal tersebut hanyalah orang yang sedang dibodohi saja. Anehnya, zaman sekarang masih saja ada orang yang tertipu dan mau di bodohi dengan ulah para pendusta tersebut.

sesungguhnya Rezeki, jodoh, ajal, kesehatan, serta senang dan sedih yang menimpa seseorang merupakan perkara-perkara yang bersifat ghoib. Artinya perkara-perkara tersebut tidak bisa diprediksi oleh manusia manapun. Ilmu ghoib hanya khusus dimiliki oleh Alloh ta’ala semata, sebagaimana yang telah disinggung dalam al-Qur-an,
yang artinya, “Katakanlah: “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” {Qs. an-Naml: 65}.
Maka, tak seorangpun dapat mengetahui yang ghoib kecuali Alloh ta’ala semata, namun terkadang Alloh ‘azza wa jalla memperlihatkan apa yang dikehendaki-Nya dari yang ghoib kepada para rosul-Nya untuk suatu hikmah. Alloh ta’ala berfirman yang artinya:
“(dia adalah Robb) Yang Mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya..., {Qs. Al-Jin: 26-27}.
artinya, Maka barangsiapa yang mengaku mengetahui ilmu ghoib, dengan cara apapun, padahal ia bukan orang yang dipilih Alloh ta’ala sebagai Rosul, sudah cukup dan jelas harus kita katakan bahwa ia adalah para pendusta dan budak setan.
Lalu bagaimana jika ada orang yang berpendapat, bahwa ramalan si peramal tersebut dapat dipercaya karena ternyata apa yang diramalkannya selalu benar bahkan memang benar-benar terjadi? Mengenai permasalahan tersebut, mari kita simak firman Alloh ‘azza wa jalla yang artinya.
“Apakah akan aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan- syaitan itu turun? Mere-ka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pende-ngaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” {Qs. Asy-Syua’aro: 221-223}.
Berdasarkan dalil ini, dapat dipastikan bahwa itu semua adalah bantuan syetan la’natulloh, sebab ssyetan mencuri kalimat dari ucapan malaikat kemudian disampaikan ke telinga dukun, dan tukang ramal yang tentunya banya tambahan dusta, walaupun mungkin secara realita hal yang diramal memang terjadi dengan izin Alloh ta’ala. Tetapi tetap saja ditambah seratus kebohongan yang menyebabkan kemusyrikan. Dan benarnya perkataan mereka bukan berarti mereka itu orang yang benar, karena kebenaran itu berada dalam ketaatan kepada syari’at. Jadi walaupun mereka benar tetap mereka orang yang menentang Alloh Ta’ala dan menjadi orang yang Musryik. Wal’iyadzubillah
Oleh karena itu, Ramalan dengan bentuk apapun cara-nya merupakan suatu kemusyrikan, sebab ia adalah mendekatkan diri kepada syetan-syetan dengan apa yang mereka sukai. Barangsiapa yang datang kepada dukun atau peramal untuk mengetahui nasib dan masa depannya lalu ia percaya, maka ia telah berbuat dosa besar bahkan terancam kekafiran. sebagimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, bahwa Nabi bersabda yang maknanya,
“Barangsiapa mendatangi dukun dan ia mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad ”. (HR. Abu Dawud)

Kemudian pendengar, Diantara hal yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa para dukun, tukang sihir, termasuk di dalamnya para peramal, mereka semua adalah pendusta dan orang-orang yang mempermainkan aqidah umat Islam yang mulia. Dimana mereka menampakkan diri seakan-akan sebagai tabib (dokter), ustadz, wali dan lain sebagainya, namun tetap saja mereka itu pembual kesesatan bagi umat. Karena tidak sedikit orang yang hanya melihat penampilan namun tertipu.  
Maka sebagai seorang muslim sejati yang berpegang teguh terhadap al-Qur’an dan as-Sunnah, sudah seharusnya kita waspada akan bahaya perbuatan ramal-meramal ini, walaupun dengan dalih hanya sekedar melihat telapak tangan ataupun lainnya. Karena ia akan mengancam kita kepada hancurnya akidah yang berarti datangnya murka Alloh ‘Azza wa Jalla. Wallohu ‘alam




0 komentar:

Posting Komentar