Sobat muda, Pada tanggal 14 Februari
setiap tahunnya, masyarakat terkhusus kaum remaja yang disibukkan dengan hari yang mereka
anggap penuh dengan kasih sayang dan sangat ditunggu-tunggu. Dan pada tanggal itu kalangan remaja
merayakannya dengan suka cita, dengan penuh kesenangan,
bercampur baur antara laki-laki dan wanita hingga tidak jarang berujung pada perzinahan. Na’udzu billah. Kita berlindung kepada Alloh dari hal demikian.
bercampur baur antara laki-laki dan wanita hingga tidak jarang berujung pada perzinahan. Na’udzu billah. Kita berlindung kepada Alloh dari hal demikian.
Padahal jika kita lihat sejarah hari
Valentine, kita
dapati pada kalender sejarah Yunani kuno periode antara bulan januari dan Februari
adalah bulan caminion yang dipersembahkan kepada Dewa Zeus dan Hera. Di Roma
kuno, 14 Februari adalah hari raya lupercalia, sebuah perayaan dewa kesuburan.
Dan di Eropa hari Valentine adalah sebuah hari di mana mereka yang sedang
memadu cinta kasih saling menyatakan cintanya.
Jika ditelusuri asal muasal Valentine
days adalah
sebuah hari raya katolik Roma. Kemudian pada perkembangannya di Amerika Serikat
mulai pada paruh kedua abad keduapuluh, tradisi bertukaran kartu diperluas
termasuk pula memberikan hadiah, biasanya dari kaum lelaki kepada kaum wanita.
Kemudian sobat, Jika kita telusuri kembali,
sejarah lain dari hari
Valentine Day adalah perayaan lupercalia yang merupakan ritual penyucian pada
masa romawi kuno yang dilakukan pada tanggal 13-18 Februari. Ketika agama
Kristen Katolik masuk ke Roma, mereka mengadopsi acara ini dan mewarnainya
dengan nuansa Nasrani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama
paus atau pastur (diantara pendukungnya adalah kaisar Konstantin dan Paus Gregory
I), dan agar lebih mendekatkan
lagi pada ajaran Kristen maka pada tahun 496 M Paus Glasius I menjadikan
upacara Romawi kuno ini hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine Day untuk menghormati Saint
Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari yang sudah
kita ketahui tersebut.
Menurut sejarah tadi, maka kita dapati bahwa hari
Valentine asal-muasalnya dijadikan suatu peringatan oleh kaum para penyembah berhala
atau
kaum musyrikin
romawi, inilah asal
muasal sejarahnya.
Jadi tradisi valentine days adalah tradisi kaum musyrikin para penyembah patung, yang meyakini banyak dewa dewi dan hidup mereka jauh dari petunjuk wahyu maupun kitab suci, yang kemudian karena kelemahan, kebodohan dan kesesatan kaum Nashoro, tradisi kaum musyrikin ini diadopsi, diterima dan diserap dalam tradisi keagamaaan Kristen sehingga ditetapkan oleh Paus Glasius I sebagai hari perayaan gereja.
Kemudian dalam masyarakat Barat yang
sekuler, karena prinsip kebebasan yang mereka anut akhirnya menjadikan hari Valentine sebagai hari kebebasan untuk
mengungkapkan cinta kasih dan memilih pasangan, bersenang-senang serta larut
dalam kebebasan atau kerusakan moral.
Nah sahabat, Setelah kita tahu bahwa asal
dan sejarah hari perayaan Valentine ini bukan dari islam, justru dari kaum musyrikin
dan Nashoro maka jelaslah bagi kita
bahwa hari itu merupakan
hari besar yang memuat berbagai macam nuansa acara keagamaan. Setiap agama
tentu memiliki hari-hari besar tersendiri yaitu hari-hari yang selalu dikenang
setiap tahun untuk dirayakan. Ini sangat terkait erat dengan nilai-nilai ritual
dan relijius pada agama tersebut.
Kita lihat, tidak ada orang-orang kristen merayakan Idul Fithri atau hari raya Idul Adha, karena bagi mereka ini adalah sesuatu yang tabu, aib dan suatu penyimpangan besar kalau sampai mereka ikut merayakan hari besar kaum muslimin.
Kita lihat, tidak ada orang-orang kristen merayakan Idul Fithri atau hari raya Idul Adha, karena bagi mereka ini adalah sesuatu yang tabu, aib dan suatu penyimpangan besar kalau sampai mereka ikut merayakan hari besar kaum muslimin.
Maka kita tidak pernah mendengar
orang–orang Kristen yang ikut mengucapkan selamat, ikut bergembira, merayakan
atau memperingati dengan sepenuh hati dan jujur baik Idul Fithri atau Idul Adha.
Tetapi yang sungguh memilukan dan menyedihkan kita, ada di antara sebagian kaum
muslimin ikut memperingati hari-umat agama lain seperti hari Valentine Day.
Tentang larangan mengikuti hari-hari
besar agama lain, baik Yahudi, Nashrani dan lainnya ini ditegaskan oleh
Rosululoh dalam sebuah hadits yang artinya,: “Dan dijadikan kehinaan serta
kerendahan atas orang-orang yang menyelisihi perintahku dan barangsiapa menyerupai
(meniru-niru) tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka”. (HR.
Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan ath Thohawi).
Dalam hadits tersebut Rosululloh solollohu
‘alaihi wasallam
mengabarkan dua hal:
Pertama: bahwa kehinaan dan kerendahan akan
ditimpakan oleh Alloh kepada siapa saja yang menyelisihi perintah Rosululloh solollohu
‘alaihi wasallam.
Yang dimaksud kehinaan disini adalah kehinaan secara mental atau secara maknawi dan juga
secara fisik di dunia dan di akhirat. Peringatan Rosululloh tersebut senada
dengan firman Alloh ta’ala yang artinya: “Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih”.
(QS. an Nur: 63)
Kedua: dalam hadits dikatakan,
“Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah laku suatu kaum maka dia
tergolong dari mereka. ”Jadi siapa yang meniru-niru kaum yang shaleh seperti ulama,
orang-orang yang shaleh maka ia termasuk golongan orang yang shaleh dan akan
dihimpun bersama mereka di akhirat kelak. Begitupun sebaliknya, bagi siapa yang
meniru-niru kaum yang fasik dan kafir seperti Yahudi, Nashrani atau sekuler
maka demikian pula keadaannya. Na’udzubillahi min dzalika.
Sungguh Rosululloh solollohu
‘alaihi wasallam adalah Nabi dan Rosul yang amat penyayang kepada umatnya, apa saja
yang mendekatkan mereka ke surga maka telah beliau perintahkan, dan apa saja
yang mendekatkan mereka ke neraka telah beliau larang. Dan di antara
larangannya adalah tasyabbuh terhadap umat diluar Islam.
Alloh ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya seburuk-buruk binatang (makhluk) di sisi Allah ialah
orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman”. (QS. al Anfal:
55)
Dalam ayat ini Alloh ta’ala menyebut mereka (orang-orang
kafir) adalah binatang bahkan dikatakan syarro dawaab (seburuk-buruk binatang)
yang melata di atas bumi ini. Oleh sebab itu, apakah pantas seorang muslim
meniru-niru tradisi dengan orang yang telah Alloh ta’ala hinakan dalam
ayat-ayat-Nya, apalagi Valentine days adalah tersemasuk dari hari raya mereka
yang harus kita jauhi.
Wallohu’alam,
1 komentar:
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Posting Komentar